Tujuan : Mengetahui adanya bintik buta.
Alat dan bahan :
-kertas manila -mistar 1m
-Spidol atau bolpoin -isolasi
Kegiatan 1
Langkah kerja :
1.
Sediakan kertas manila berukuran 3x14 cm.
2.
Buatlah tanda (+) dan tanda (o) dengan garis tengah 2 mm dengan jarak
antara keduanya pada kertas tersebut sejauh 10cm.
3.
Peganglah kertas dengan tangan kiri sejauh 50cm didepan mata, tanda (o) di
sebelah dalam.
4.
Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda (o) dan tutuplah mata kanan.
5.
Dengan mata kiri, terpusat pada (o) dekatkan perlahan-lahan hingga tnda (+)
hilang dan kemudian tampak kembali. Ukur dan catatlah dalam tabel pada jarak
berapakah tanda (+) hilang, dan pada jarak berapakah tanda (+) itu tampak
kembali?
6.
Ulangi percobaan 3x !
7.
Baliklah tanda (o) dan ulangi prosedur diatas dengan mata kanan sebanyak 3x
!
Data hasil pengamatan :
Ulangan
|
Mata kanan ditutup
|
Mata kiri ditutup
|
||
Jarak pada waktu tanda (+)
hilang
|
Jarak pada waktu tanda (+)
tampak
|
Jarak pada waktu tanda (o)
hilang
|
Jarak pada waktu tanda (o)
tampak
|
|
1
|
50
|
29,5
|
42
|
50
|
2
|
50
|
29
|
41
|
50
|
3
|
50
|
31,5
|
44
|
50
|
Jumlah
|
150
|
90
|
127
|
150
|
Rata-rata
|
50
|
30
|
42,33
|
50
|
Pembahasan :
Ketika mata kanan ditutup, pada percobaan pertama
jarak tanda (+) hilang adalah 50 cm dan jarak tanda (+) tampak adalah 29,5 cm.
Pada percobaan kedua jarak tanda (+) hilang adalah 50 cm dan jarak tanda (+)
tampak adalah 29 cm. Pada percobaan ketiga jarak tanda (+) hilang adalah 50 cm
dan jarak tanda (+) tampak adalah 31,5 cm. Rata-rata jarak tanda (+) hilang
adalah 50 cm dan rata-rata jarak tanda (+) tampak adalah 30 cm.
Ketika
mata kiri ditutup, pada percobaan pertama jarak tanda (o) hilang adalah 42 cm
dan jarak tanda (o) tampak adalah 50 cm. Pada percobaan kedua jarak tanda (o)
hilang adalah 41 cm dan jarak tanda (o) tampak adalah 50 cm. Pada percobaan
ketiga jarak tanda (o) hilang adalah 44 cm dan jarak tanda (o) tampak adalah 50
cm. Rata-rata jarak tanda (o) hilang adalah 42,33 cm dan rata-rata jarak tanda
(o) tampak adalah 50 cm.
Kesimpulan :
Pada percobaan yang telah
dilakukan, posisi bintik buta mata kanan dan kiri berbeda. Pada jarak tertentu,
benda terlihat dan pada jarak tertentu benda tidak terlihat. Ketika benda tidak
terlihat pada jarak tertentu, hal ini disebabkan oleh pembiasan cahaya dari benda
tersebut jatuh dibagian bintik buta pada retina yang cahayanya jatuh pada
bagian yang tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls
yang diteruskan ke saraf optik. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda
jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka benda dapat terlihat.
Jawaban :
- Pada jarak tertentu tanda
(+) hilang dan pada jarak tertentu tanda (+) tampak.
- Karena pada saat tampak,
bayangan jatuh pada bintik kuning, dan ketika tidak tampak, bayangan jatuh
pada bintik buta.
- Tidak. Karena, jika buta
warna yang terjadi adalah kita tidak bisa membedakan warna. Sedangkan pada
percobaan ini yang terjadi adalah kita tidak bisa melihat benda pada jarak
tertentu dan bisa melihat benda pada jarak tertentu.
- Mengalami. Akomodasi adalah kemampuan mata untuk
mencembungkan atau memipihkan lensa mata. Pada proses melihat, lensa mata
akan cembung jika melihat benda yang dekat dan akan memipih jika melihat
benda yang jauh. Hal ini sebenarnya adalah usaha menempatkan bayangan yang
dilihat agar tepat pada retina sehingga dapat jelas.*
- Iya.
Kegiatan 2
Langkah kerja :
- Buatlah garis AB pada
pertengahan kertas manila yang berukuran 30x85 cm, kemudian buat titik C
pada garis AB tersebut dengan C dekat dengan titik A.
- Ambillah kertas yang lain
dengan ukuran 2x5 cm, kemudian buatlah titik P dengan garis tengah 2mm
pada salah satu sisi kertas tersebut.
- Pasanglah kertas manila di
papan tulis. Salah seorang siswa duduk di kursi menghadap ke papan tulis
sedemikian rupa sehingga mata kanan tegak lurus dengan titik C dan mata
kiri ditutup.
- Kalau sudah tepat, lekatkan
kertas manila dengan isolasi.
- Jarak mata kanan probandus
dengan titik C pada kertas di papan tulis 50cm dan mata kiri ditutup.
- Siswa lain mengambil kertas
no. 2 dan menghimpitkan dititik P dengan titik C.
- Geserkan perlahan-lahan ke arah
B melalui garis AB sampai titik P menghilang. Berilah tanda titik D pada
waktu titik P mulai menghilang. Kemudian geserlah terus titik P pada garis
AB sampai titik P kelihatan kembali dan berilah tanda E pada mulainya
titik P muncul kembali.
- Ulangi sekali lagi, tetapi
geserkan titik P dengan arah dari B ke A untuk menentukandengan pasti
letak titik E dan D yang sebenarnya.
- Letakkan titik R di tengah
DE. Tarik garis M tegak lurus dengan DE melalui titik R. Kemudian buatlah
garis N dan L melalui titik R dengn ketentuan sudut 45° dan L tegak lurus N.
- Geserkan titik P melalui garis L,M,N berturut-turut untuk memperoleh
titik-titik yang hilang dan muncul kembali.
- Hubungkan semua titik yang diperoleh dan tentukan bidang yang dibentuk
- Ulangi percobaan diatas dengan jarak 1m.
Data Hasil Pengamatan : Terlampir
Pembahasan :
Perbandingan luas daerah perbandingan bintik buta yang di peroleh pada
jarak 0,5 m lebih kecil bila di bandingkan dengan luas daerah pengaruh bintik
buta pada jarak 1 meter. Bentuk dan luas daerah yang di pengaruhi bintik buta
pada setiap orang berbeda.
Kesimpulan :
Semakin
jauh jarak mata dengan benda, maka luas daerah pengaruh bintik buta semakin
luas.
Jawaban :
- Luas daerah pengaruh bintik buta pada jarak 50 cm lebih kecil daripada
luas daerah pengaruh bintik buta pada jarak 100 cm.
- Tidak.
- Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola
mata dan tidakmengandung sel konus dan sel batang.**
- Dalam kehiduan sehari-hari saya tidak sadar bahwa ada pengaruh bintik
buta, hal ini mungkin disebabkan karena bintik buta merupakan bagian
terkecil mata yang tidak banyak di ketahui orang umum. Hanya orang yang
mendalami bidang ini saja yang menyadarinya.**
Daftar Pustaka:
* sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2105095-pengertian-daya-akomodasi/#ixzz1uMobxsgz
By : Restu Zarastika
0 komentar:
Posting Komentar